Cerita Warga Setempat Ketika Bencana Angin Puting Beliung Melanda Desa Menyali Buleleng Bali

Buleleng – Desa menyali sebuah desa yang terletak di kabupaten buleleng provinsi bali bagian utara pulau bali, kurang lebih 15 menit dari kota singaraja merupakan ibu kota kabupaten buleleng. Kondisi geografis desa menyali ini cukup tinggi dari permukaan laut bisa di katakan daerah perbukitan yang kaya akan hasil alamnya, ketika kita sampai desa menyali ini pemandangan sawah, pohon durian mulai terlihat dan cukup menyenangkan bagi mereka yang sumpek dengan kehidupan di kota.

Sebagian besar warga di desa menyali adalah petani dan sebagian lagi bekerja di pemerintahan desa ataupun usaha lainnya, jika kita turun dan ingin melihat daerah pertanian desa, cukup indah sawah, pohon durian dan kebun pisang yang rapi tertata serta bersamaan kegiatan petaninya yang juga berternak sapi.

Dengan ketenangan desa menyali tersebut terjadi bencana yang tidak terduga oleh warga setempat yang tidak pernah terjadi sebelumnya cerita dari warga yang sudah berumur kurang lebih 40 tahun dan ini baru terjadi sempat membuat warga shock ketika mulai mendung dan angin kuat.

Kejadian tepat malam pada tanggal 15 Agustus 2021 jam 19:15 WITA, dari cerita warga setempat yang rumahnya terkena dampak rusak berat akibat bencana ini Bapak Komang Ardima. Siang hari sebelum kejadian memang seperti biasa kegiatan desa setempat kondisi cuaca yang cerah, sore hari cuaca mulai menunjukan tanda-tanda akan hujan dengan awan mendung dan udara mulai dingin namun warga tetap tidak terlalu khawatir karena itu kondisi biasa dimana akan turun hujan.

Mendekati jam 17:30 WITA, awan mendung terlihat berbeda dan perasaan tidak nyaman muncul karena bentuk awan begitu bulat besar serta hitam dan ada sedikit warna putih di tengah bulatan awan tersebut demikian juga di saksikan oleh warga lainnya kondisi awan tersebut. Namun tetap tidak terlintas dalam pikiran warga akan terjadi bencana angin keras seperti angin puting beliung ini.

Malam pukul 19:15 WITA saksi warga setempat merasakan gemuruh begitu terasa dan angin kencang mulai terasa dan perasaan takut mulai muncul di benak warga sekitaran dan akhirnya tiupan angin begitu keras begitu menakutkan yang berlindung di dalam rumah, seketika keluar dari rumah ketika atap rumah lepas terbang di bawa kerasnya angin, terlihat kondisi pohon di halaman rumah yang cukup besar seperti akan di cabut dan terpelintir oleh kerasnya angin tersebut, warga hanya bisa berlindung dengan mepet tembok dan berpegang pada tiang rumah dan berharap segera berakhir.

Kejadian kurang lebih 3 menit menyebabkan kerusakan 6 rumah bagian atap, pohon tumbang serta parabola warga tumbang oleh kerasnya angin dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Perhatian pemerintah setempat mulai dari Desa hingga Anggota DPRD Bali mulai bergerak sebagai bentuk kepedulian dan wujud kerja nyata kepada warga yang terkena musibah terutama rumah yang rusak akibat bencana tersebut, karena rumah sebagai tempat berlindung dan beristirahat haruslah layak huni.

Perhatian besar ini turun dari Anggota DPRD Bali Dapil Kabupaten Buleleng Fraksi PDI Perjuangan yaitu Bapak I Kadek Setiawan, Pembina Suka Duka LKS Perjuangan langsung turun kemasyarakat menyali yang kena musibah beliau bersama LKS Perjuangan datang untuk merehab/memperbaiki rumah masyarakat yang kena musibah tersebut dan memberikan bantuan sembako sebagai wujud kepedulian terhadap kesusahan yang dialamai rakyatnya Astungkare teringankan bebannya. Ikut serta juga dari Pemuda Batak Bersatu PAC Gerokgak Kab.Buleleng.

LKS PERJUANGAN merupakan Kelompok Suka Duka, berkedudukan di Desa Penglatan, Kecamatan dan Kabupaten Buleleng. Anggota LKS terdiri dari berbagai lapisan dan tokoh masyarakat buleleng salah satunya Pemuda Batak Bersatu PAC Gerokgak Kabupaten Buleleng di Desa Celukan Bawang Kec.Gerokgak. Dimana Pemudah Batak Bersatu PAC Gerokgak marwah dari Perkumpulan Pemuda Batak Bersatu yaitu Solidaritas, Toleransi dan Gotong Royong kepada masyarakat setempat dimana pemuda batak berada dan NKRI Harga Mati.