Anggota DPR Kecam Perusahaan di Masa Pandemic Karena Kontrak Kerja
IndonesiaNetwork. Di masa pandemic covid luar biasa beban ekonomi terus meningkat tidak hanya berimbas pada usaha kecil juga berdampak kepada perusahaan besar yang memiliki karyawan ratusan hingga ribuan yang bergerak di bidang TGSL ( Tekstil, Garmen, Sepatu dan Kulit ). Tidak perlu pakar ekonomi hebat untuk memahami perusahaan-perusahaan TGSL dimana hanya mengandalkan penjualan dari hasil produksinya untuk keberlangsungan perusahaan tersebut. Bisa kita pahami sendiri apakah TGSL selalu di beli oleh setiap individu dalam setiap bulannya terutama di masa pandemic covid ini banyak orang sangat menjaga pengeluran dari hal-hal yang tidak terlalu perlu demi mempertahankan tabungan agar masih memiliki cadangan hidup jika kehilangan pekerjaan di masa pandemic covid ini.
Anggota DPR memiliki alasan kenapa sampai mengecam perusahaan-perusahaan yang mulai nakal memainkan kontrak kerja karyawannya, dimana pemerintah telah membuat kebijakan untuk mengurangai insentif pajak kepada perusahaan sehingga jangan lagi ada alasan untuk mengurangi beban perusahaan dengan mengubah kontrak kerja karyawan tersebut. Sehingga buruh pabrik atau karyawan hanya di bayarkan gajinya apabila masuk kerja.
Hal negatif yang terjadi adalah terpaksa karyawan atau buruh masuk kerja walaupun kondiri karyawan tersebut positif covid yang harus melakukan isolasi mandiri walaupun prokes ketat namun kondisi lelah bekerja dan pikiran sangat menurunkan imun/kesehatan karyawan sehingga sangat membahayakan kesehatan karyawan itu sendiri dalam kondisi tubuh melawan covid ini.
Namun di sisi lain perusahaan tersebut mungkin dalam kondisi berat dengan beban gaji karyawan terus jalan dimana karyawan dalam kondisi isolasi mandiri, sedangkan produksi menurun dan di ikuti turunnya penjualan. Perusahaan pun mulai terbeban berat dari sisi keuangan belum lagi beban bank yang terus menunggu, memang jika kita memikirkan satu sisi atau berpihak pada salah satu maka yang terjadi adalah perang pendapat yang tidak berujung karena masing-masing pihak akan mempertahankan pendapatnya masing-masing dengan alasan yang kuat. Buruh merasa di rugikan, DPR berpikir perusahaan se-enaknya dan melanggar aturan, Perusahaan mempertahankan keuangan agar tetap jalan dan terpaksa mengorbankan karyawan.
Sekarang kita balik lagi apakah Negara mau menghentikan PAJAK kepada perusahaan di masa pandemic covid dan juga menghentikan pajak penghasilan dari karyawan?? Kalau ini terjadi wow saya juga sebagai karyawan sangat terbantu pajak saya setiap bulan di potong bisa di hentikan iya ini menambah daya beli saya, perusahaan pun akan sangat terbantu bisa beban pajak tadi di alihkan ke gaji karyawan. Apakah mau??
Di masa saat ini ayolah jangan saling menyalahkan, mari saling bersapa ria dan sama-sama berunding bagaimana mengatasi masalah sulit ini, negara sulit, para pengusaha juga sulit demikian rakyat lebih merasakan kesulitan ini. Intinya semua merasakan sulit jadi mari saling membuka pikiran dan saling memahami terutama pemerintahaan harus berpikir kalian karena di masa pandemic bulanan kalian tetap jalan berbeda rakyat di bawa sana dan perusahaan sudah sesak nafas mempertahankan semuanya.
NB : Selalu Promosi Bisnis Anda di www.iklanindonesia.com atau www.iklanbarisonline.com. Gratis